Minggu, 21 Juni 2015

Miss Independent.. That's why I love her..

I just had a morning chat with my friend who live abroad.

Jadi ceritanya adalah...
Gue kagum banget sama temen gue ini.
Dia dari SMA udah dikirim sekolah di luar kota, sekarang pun living abroad.
Belajar hidup sendiri, tidak tergantung orangtua atau saudara,
Mengurus semua keperluan hidup sendiri, semua serba mandiri.

Dia bilang, waktu SMA rasanya emang berat banget ngejalaninnya.
Tapi pas udah kerja dan dewasa kayak sekarang akhirnya dia udah merasa terbiasa dan tidak pernah bermasalah dengan yang namanya business travel atau solo travel.

Semua saudara kandungnya sengaja dikirim ke luar kota atau ke luar negeri sejak SMA, 'dipaksa' untuk bisa hidup sendiri dan menjaga kepercayaan dan tanggung jawab dari orangtua.

"Tapi ga semua orang punya budget yang cukup untuk mengirimkan anaknya ke luar kota apalagi ke luar negeri untuk sekolah, Brenda.."

Ya, iya sih.. My parents too.. That's why I am here. Writing this not-so-short blogpost about independency.. (while i am nowhere near independent)

Kemandirian seorang anak pastinya banyak dipengaruhi oleh cara asuh dan didik orangtua. Kepercayaan dari orangtua yang akan sangat banyak membantu seorang anak untuk berkembang.

Apakah semua anak yg dikirim oleh orangtuanya ke luar kota/negeri akan menjadi anak yang mandiri? Ya nggak juga sih.. ada banyak faktor penentu selama perjalanan dari anak itu SMA hingga dia dewasa. Ga ada hukum mutlak, ga ada aturan baku yang bisa menjamin hasil akhir yang sempurna.

My point is... Orangtua juga harus belajar melepaskan anak.. Belajar percaya kalau anak itu bisa mengurus dirinya sendiri. Banyak contoh yang bisa gue temukan di sekeliling. Anak-anak usia SMA bahkan udah kuliah, tapi masih belum bisa apa-apa. Bisanya cuma belajar, ngerjain tugas atau peer, ngerjain ujian. Gitu-gitu aja. Tapi kalau disuruh mengambil keputusan, bergaul sama orang baru, atau bepergian sendiri ke luar rumah kemudian ga bisa apa-apa.

"Jamannya udah berubah Bren.. Sekarang udah ga seaman tahun 90an. Sekarang kriminalitas tinggi banget. Sebagai orangtua pasti waswas."

Well, kalau tentang kriminalitas, bukankah dimana aja bisa terjadi? Apakah kalau selalu ada di dekat orangtua bisa menjamin anaknya akan selalu aman? Kemudian sampai kapan orangtua mau melindungi si anak ini? Apakah orangtua juga akan selalu punya waktu 24/7 untuk menjaga si anak?

Really? Sure?

Come on..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar