Sabtu, 26 Oktober 2013

Forgive and Learn from the mistakes

Gue ga suka dengan orang yang ga punya rasa tanggung jawab. Well, siapa juga sih yang suka orang kayak gitu?

Gue ga suka orang yang ignorant, pura-pura ga peduli (terlebih pada hal yang seharusnya dijadikan perhatian dan prioritas). Terlebih lagi gue benci sama orang yang ga bisa mengatur diri, menerapkan prioritas, dan terlebih lagi yang malas. Bagi gue, orang-orng kayak gitu mengganggu.

Selalu dituntut sempurna. Kadang itu bagus. Kadang itu menyebalkan. Tepatnya, itu melelahkan. Nobody's perfect. I know.

Gue selalu berusaha untuk selalu membuat segala sesuatu sempurna. Ga bisa untuk semua orang. Tentu. Tapi paling nggak, sempurna di mata gue. Dan pada saat gue menemukan ada orang yang cepat puas dengan keadaan dan seperti tidak mau berusaha semaksimal mungkin, tentu itu mengganggu penyakit OCD gue ini.

Tapi kemudian gue dihadapkan pada suatu keadaan, bukan hanya sekali, tetapi dua kali. Dimana gue menjadi seseorang yang ga berusaha semaksimal mungkin. Jadi orang yang cepat puas. Jadi orang yang menggampangkan. Dan gue merasa malu (pada diri sendiri, tentunya) dan bersalah.

Merasa malu karena gue terlalu tinggi hati. Menganggap gue sudah maksimal, padahal belum.
Merasa bersalah, karena gue bisa benci banget sama tipe orang kayak gini, tapi gue sendiri juga jadi seperti itu.

Kemudian gue belajar melihat sisi yang lain....
Mungkin orang yang gue benci itu juga sebenarnya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi hasilnya memang masih belum cukup memuaskan gue.

Mungkin orang itu juga sibuk dan ga punya waktu. Bukan tidak bisa memanajemen diri dan membuat prioritas. Tetapi ada banyak hal yang harus diprioritaskan, sehingga mana yang harus diprioritaskan pun jadi semakin rancu. Mana yang harus didahulukan dari yang mana.

Mungkin orang itu bukannya ga mau membantu dan ga peduli. Mungkin ia bingung. Mungkin ia juga mau menolong, tetapi bingung mana yang harus dibantu.

dan....

Mungkin gue juga harus berdamai dengan diri sendiri. Tingkat kedewasaan dan kebijaksanaan seseorang tidak dinilai dari seberapa hebat dia mengerjakan sesuatu sendirian ataupun dari kritik dan keluhan yang dia bicarakan setiap hari. Tapi dari kemampuan dia menyadari kesalahan, memaafkan, dan belajar dari kesalahan tersebut. Supaya tidak salah untuk kedua kali.

Mungkin gue juga harusnya sadar. Ga semua orang selalu benar. Pasti ada salahnya. Ga semua orang jahat, pasti ada baiknya juga. Ga semua orang harus sempurna, kadang kurang sempurna bisa memacu kita untuk memperbaiki keadaan dan menjadikanya lebih baik lagi. Ga semua hal harus dibawa stress.

Yang penting memang selalu 3 T:
Tahu tempat, Tahu diri, dan Tahu waktu. Thanks to Bu Arini (my highschool teacher)

dan.. terima kasih kamu.. selalu setia mendengar keluhan aku. :*


Rabu, 30 Januari 2013

and the rain's keep falling...



The rain's keep falling
Everyone's keep talking
Nobody's listening
and why can't I Stop crying?

Wonder if you think of me?
Wonder if you care?

Why couldn't I forget you?

why wouldn't you see me?

you wont care
you wont share

you never ask me
if i love you too..

and the rain's keep falling
and we're keep fighting

-Bi-
18/1